Monday, April 26, 2021

Struktur Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian tertentu. Struktur tersebut diawali dengan pengenalan fenomena, rangkaian peristiwa, hingga ulasan.

a. Identifikasi Fenomena
Struktur identifikasi fenomena berisi identifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal yang diterangkan dapat berupa fenomena alam, sosial, budaya dan lain-lain. Bagian ini merupakan bagian paling awal dalam teks eksplanasi. Identifikasi fenomena berisi gambaran umum sutau aspek atau peristiwa. Bagian ini biasanya juga memuat definisi/pengertian dari fenomena yang dijelaskan.

b. Rangkaian Kejadian
Struktur rangkaian kejadian berisi proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang akan diterangkan dan dirinci secara detail. Rincian tersebut harus dapat menjawab pertanyaan bagaimana atau mengapa. Rincian yang berpola atas pertanyaan bagaimana akan menghasilkan uraian yang tersusun kronologis (berdasar urutan waktu). Rincian yang berpola atas pertanyaan mengapa akan menghasilkan uraian yang dipaparkan sebelumnya.

c. Ulasan
Struktur ulasan berisi tentang komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.


Mengidentifikasi Struktur teks Eksplanasi
Perhatikan teks eksplanasi berikut!
Badai


Badai yang disebut juga dengan angin siklon tropis oleh para meteorolog, merupakan keadaan cuaca ekstrem, yang dimulai dari hujan es dan badai salju hingga pasir dan debu. Badai berasal dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas macam-macam laut dengan mengikuti arah angin yang mempunyai kecepatan hingga 20 km/jam. Badai biasanya kita jumpai dengan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan badai bisa mencabut akar pohon yang besar dari tanah, mematahkan jembatan, serta dengan mudah menerbangkan atap rumah.

Terjadinya badai diawali dengan kondensasi udara. Sumber utama yang menjadi energi penggerak badai ini berasal dari kondensasi udara, yakni mengembunnya kandungan uap air yang terjadi pada udara lembab yang akan bergerak ke atas atau ke ketinggian atmosfer yang sifatnya lebih dingin daripada di permukaan bumi. Pada proses kondensasi ini uap air akan melepas panas yang dikandungnya.

Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Proses ini terjadi atmosfer bumi. Selain udara yang lembab, unsur-unsur lain juga sangat memengaruhi munculnya energi penggerak badai ini, seperti lautan yang hangat, adanya gangguan cuaca, angin yang bergerak naik membawa udara yang lembab. Apabila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, hal ini akan membentuk terjadinya angin kencang, gelombang laut yang tinggi, hujan deras, serta banjir yang mengikuti peristiwa badai ini.

Sebenarnya terjadinya badai tidak dapat dicegah karena merupakan kejadian alam. Namun sebagai manusia yang hidup di bumi, kita bisa melakukan upaya untuk mengantisipasi supaya kerusakan yang terjadi tidak banyak dan tidak menimbulkan banyak korban jiwa.

(Sumber: https://ilmugeografi.com/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)
Teks tersebut terdiri atas empat paragraf yang disusun berdasarkan struktur sebagai berikut.
  • Paragraf 1 merupakan struktur identifikasi fenomena karena paragraf tersebut membahas fenomena alam yang akan diterangkan, yaitu badai.
  • Paragraf 2 dan 3 merupakan struktur rangkaian kejadian karena paragraf tersebut menggambarkan rangkaian proses terjadinya badai.
  • Paragraf 4 merupakan struktur ulasan karena paragraf tersebut berisi komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas fenomena alam yang telah dipaparkan.


EmoticonEmoticon