Monday, April 26, 2021

Teks Eksplanasi Terjadinya Gerhana Matahari



Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat dari bayang-bayang bulan mengenai bumi, dimana cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang oleh bulatan bulan. Diameter bulan tidak lebih besar dari diameter bumi, maka gerhana matahari hanya terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi dan berlangsung kurang lebih tujuh menit. Walaupun bulan berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari karena bulan lebih dekat dari bumi yaitu dengan jarak rata-rata 384.400 km. Sementara jarak matahari ke bumi rata-rata 149.680.000 km.

Proses terjadinya gerhana matahari bermula dari jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Kondisi ini terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan terletak di sekitar titik potong antara bidang edar bulan yang mengelilingi bumi dan bidang edar bumi mengelilingi matahari. Penampakan gerhana yang berubah-ubah antara Gerhana Matahari Cincin (GMC) atau Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi akibat perubahan ukuran piringan bulan dan matahari dari bumi. Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips.

Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari. Dalam GMC, ujung umbra atau bayang-bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hanya perpanjangan umbra (antumbra atau antiumbra) saja yang sampai ke bumi. Daerah yang dilalui antumbra itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit.

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata. Hal ini terjadi akibat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Untuk mengamati gerhana matahari dibutuhkan pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata biasa tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.

(Sumber: https://tirto.id/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)




EmoticonEmoticon