Monday, October 18, 2021

Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks Berita


Dari sebuah berita yang kita baca atau tonton, kita bisa mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di tempat lain. Berita memuat peristiwa yang benar-benar terjadi atau berdasarkan fakta. Peristiwa yang diberitakan biasanya terjadi pada waktu yang tidak terlalu lama. Berita yang sudah jadi bisa disampaikan kepada masyarakat melalui media cetak atau media digital. Jadi, apakah berita itu?

Menurut KBBI (Edisi V, 2020), berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Maksud kata hangat di sini adalah peristiwa tersebut belum lama terjadi.

Elina Syarif & Muh. Arsyidin (2019) mendefinisikan berita sebagai teks yang isinya mengenai segala hal yang terjadi di dunia ini yang berupa fakta, dan ditulis di media cetak, disiarkan di radio, ditayangkan di televisi, atau diunggah di situs.

Berita memiliki unsur-unsur agar peristiwa yang disampaikan dapat diterima secara jelas oleh pembaca atau penonton. Terdapat enam unsur berita yang dalam bahasa Inggris disingkat menjadi 5W+1H, sedangkan dalam bahasa Indonesia kita mengenalnya sebagai akronim Adik Simba.

Unsur-unsur berita

Unsur-unsur berita:
(1) Apa : Peristiwa apa yang terjadi?
     Berisi nama peristiwa atau kegiatan yang diberitakan.
(2) Di mana : Di mana peristiwa tersebut terjadi?
     Berisi tempat atau lokasi kejadian peristiwa.
(3) Kapan : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
     Berisi waktu terjadinya peristiwa atau kegiatan.
(4) Siapa : Siapa saja yang terlibat di dalam peristiwa tersebut?
     Berisi pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa atau kegiatan.
(5) Mengapa : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
     Berisi latar belakang terjadinya peristiwa atau kegiatan.
(6) Bagaimana : Bagaimana jalannya peristiwa tersebut?
     Berisi jalannya peristiwa atau kegiatan.

Perhatikan kutipan berita berikut!
Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah


Enam mahasiswa dari lima perguruan tinggi--STAI Masjid Syuhada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia--terjun langsung mengajar secara daring materi bahasa asing--Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis--kepada 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK di Indonesia.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah umum ini merupakan momentum langka yang digagas oleh SEAQIL. SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan salah satu pusat regional dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Di Indonesia, SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbud dan berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan pelayanan lainnya.

Direktur SEAQIL, Dr Luh Anik Mayani mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia dan dunia memasuki era industri 4.0 yang tidak hanya menuntut kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif, tetapi juga komunikatif yang tentunya berkaitan dengan penggunaan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global.

“Penguasaan bahasa, baik bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing akan menjadi sangat penting untuk menyiapkan kita—tidak hanya sebagai warga Indonesia dalam konteks nasional, tetapi juga sebagai warga dunia dalam konteks global,” kata Dr Luh Anik Mayani saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (13/4), dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media, khususnya media publikasi SEAQIL. KLS merupakan salah satu program SEAQIL dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar—Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud.

(Sumber: https://www.republika.co.id/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)
Kita dapat mengidentifikasi unsur-unsur berita berjudul “Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah” sebagai berikut:

(1) Apa : kuliah umum bahasa asing
(2) Di mana : di rumah masing-masing (secara daring)
(3) Kapan : 13 April 2021
(4) Siapa : SEAQIL (pelaksana), 6 mahasiswa (narasumber), 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK (peserta)
(5) Mengapa : penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global
(6) Bagaimana : Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media.


EmoticonEmoticon