Wednesday, January 4, 2023

Ulasan Film Luca (2021)


Judul: Luca
Sutradara: Enrico Casarosa
Penulis naskah: Jesse Andrews dan Mike Jones
Produksi: Walt Disney Animation dan Pixar Animation Studios
Aktor (Pengisi suara): Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, Maya Rudolph, Sacha Baron Cohen
Durasi: 96 menit


Enrico Casarosa merupakan seorang sutradara film yang bekerja di Pixar yang sempat memenangkan nominasi Academy Award dengan film pendeknya yang berjudul La Luna. Casarosa juga terlibat sebagai storyboard artist untuk film animasi ternama seperti Ice Age (2002), Robots (2005), Cars (2006), Ratatouille (2007), dan Up (2009). Luca menjadi debut pertama Enrico Casarosa yang akhirnya menggarap film animasi dengan durasi panjang.

Kota pinggir pantai di Riviera yang berlokasi Italia menjadi latar utama dari film Luca. Dengan karakter kota yang unik di tepi pantai, latar ini terinspirasi dari masa kecil Casarosa yang menghabiskan waktunya di kota Genoa. Tak hanya itu, keindahan persahabatan pada masa kecilnya dengan seseorang yang bernama Alberto turut menjadi inspirasi Casarosa dalam pembuatan film ini.

Kisah Luca dimulai dengan kebencian yang seolah tidak mendasar dari para nelayan terhadap monster di bawah laut. Selanjutnya, cerita berjalan mendekati kehidupan tokoh utamanya, Luca Paguro. Luca si anak baik digambarkan sebagai sosok yang enggan mendurhakai pesan dan perintah orang tua, tetapi menyimpan rasa penasaran hebat yang membuatnya melakukan hal yang dilarang oleh kedua orang tuanya, yaitu bermain ke permukaan laut.

Pertemuan secara kebetulan antara Luca dengan Alberto Scorfano membawa segala rasa penasaran Luca menemukan teman terbaiknya. Pada suatu hari, dua monster laut yang bermodalkan mimpi memiliki vespa itu membulatkan tekad untuk bergabung ke dalam kehidupan para manusia di Portorosso. Mereka berpikiran untuk selalu menjaga tubuh tetap kering agar identitasnya sebagai monster tidak terungkap. Di Portorosso, keduanya bertemu dengan Giulia, gadis kecil penuh semangat yang menjadi teman manusia pertama Luca dan Alberto. Kemudian, cerita bergerak untuk memperlihatkan usaha dan kesungguhan mereka bertiga dalam memenangkan ajang perlombaan Portorosso Cup.

Karakterisasi dalam film Luca dimunculkan secara seimbang. Para tokoh sentral memiliki masalahnya masing-masing yang terselesaikan secara perlahan di sepanjang film. Film ini menghadirkan harmonisasi antartokoh dengan cukup baik. Luca yang penuh rasa penasaran menemukan kecocokan bersama Alberto yang memiliki beragam jawaban aneh dengan Giulia sebagai sumber dari kebenaran jawaban itu.

Secara keseluruhan, penampilan Luca sebagai film animasi anak patut untuk diapresiasi. Legenda klasik tentang rahasia-rahasia di bawah laut dikemas dalam visualisasi yang memukau dengan warna-warna cerah yang menggambarkan keceriaan di musim panas. Karena tampilannya, film ini berpotensi besar membawa imajinasi anak-anak untuk menjangkau tiga bagian bumi sekaligus, yaitu laut, daratan, dan kilasan-kilasan angkasa.

Sebagai film anak, Luca menghias dirinya dengan beragam pesan moral yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga menghangatkan hati. Pesan-pesan tentang kesungguhan dalam menggapai sesuatu yang diimpikan atau tentang keberadaan rasa tenang ketika berhasil menjadi diri sendiri benar-benar menjadikan film ini cocok untuk dinikmati bersama anak di ruang keluarga.

Kepiawaian film ini tampak pada penyajian konflik cerita yang ringan dalam kemasan yang cukup baik melalui keberadaan beberapa adegan yang menyentuh sisi emosional penonton. Film ini juga tampak sungguh-sungguh dalam membangun latar cerita. Budaya dan beberapa hal khas Italia benar-benar memenuhi film sebagaimana kebanyakan film Pixar lainnya.

Anak-anak yang mau menonton film Luca perlu didampingi oleh orang tuanya atau orang dewasa. Hal tersebut karena dalam film ini terdapat beberapa kekerasan verbal dan kekerasan fisik. Orang tua harus menjelaskan kepada anak beberapa tindakan tokoh antagonis yang melakukan kekerasan. Aspek tersebut yang menjadi sisi lemah film ini.

Film Luca merupakan film animasi anak yang cukup memukau dengan konflik yang ringan, penampilan yang menyegarkan, dan kisah yang sederhana. Orang tua hendaknya meluangkan waktu bersama anaknya untuk menonton film ini bersama-sama.


(Sumber: https://cineverse.id/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 September 2021)





EmoticonEmoticon