Monday, October 18, 2021

Soal Ulangan Teks Berita


Soal ulangan teks berita bertujuan untuk menguji kompetensi berikut.
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik)


Download file (doc.) Soal ulangan teks berita:

 

Soal ulangan teks berita berikut ini dalam bentuk Google Form.



Read More

Langkah-langkah Menyusun Teks Berita

Sebelum menyusun berita, kita harus menentukan peristiwa dan mendapatkan sumber beritanya. Akan lebih baik apabila kita mengamati langsung peristiwa itu dan mewawancari orang yang terkait di dalamnya. Dengan demikian, berita yang dapat kita tuliskan lebih lengkap, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.
  • Lengkap karena berita yang baik harus mengandung jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
  • Jelas karena berita itu yang baik harus menjelaskan fakta secara terperinci.
  • Bisa dipertanggungjawabkan karena berita yang baik isinya mengungkapkan fakta-fakta yang benar, sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Langkah-langkah penulisan berita sebagai berikut.
  1. Menentukan peristiwa dan sumbernya, yakni dengan memperhatian syarat-syarat berita, antara lain, berupa peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan banyak orang.
  2. Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati langsung dan mewawancarai orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.
  3. Mencatat fakta-fakta dengan berkerangka pada pola Adik Simba: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
  4. Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang disajikan mulai dari bagian yang penting ke kurang penting, dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku dalam teks berita.
Masih ada satu tahap lagi yang harus kita lalui sebelum berita itu bisa dipublikasikan, yakni penyuntingan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan di dalam tahap ini sebagai berikut.
  • Kebenaran isi berita, yang ditunjang oleh keakuratan fakta-faktanya.
  • Kelengkapan isi berita, yang ditandai oleh hadirnya unsur-unsur berita yang terangkum dalam rumus Adik Simba.
  • Struktur penyusunan berita, yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian yang kurang penting.
  • Penggunaan bahasa, yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata, serta ketepatan ejaan dan tanda baca.



Read More

Menelaah Ciri Kebahasaan Teks Berita

Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya. Kaidah-kaidah yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.

1. Bahasa Baku
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Pedoman kebakuan berbahasa adalah tata bahasa baku bahasa Indonesia, kamus umum bahasa Indonesia, dan pedoman umum ejaan bahasa indonesia (PUEBI). Perhatikan contoh kata-kata baku dan tidak baku berikut.

2. Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung
Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda (“…”) dan disertai keterangan penyajinya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh kalimat langsung:
“Tanggapan positif atas acara ini memberi pesan positif pada kita bahwa masyarakat bersemangat menggali potensi dan menyalurkan prestasi meski di tengah pandemi,” ujar Ningrum.
Kalimat tidak langsung ditandai dengan penggunaan konjungsi penerang, yaitu bahwa.
Contoh kalimat tidak langsung:
Humas SMP Islam Al Azhar 21 Soba, Nur Wijaya Ningrum menyampaikan bahwa tahun ini perhelatan AEF digelar secara virtual karena pandemi corona.
3. Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata-kata yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, mengharapkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh:
Panitia penyelanggara mengharapkan para murid tetap dapat menyalurkan bakat dan prestasinya meskipun dalam kondisi pandemi sekarang ini.
4. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal berkaitan dengan waktu, seperti kemudian, sejak, sebelumnya, setelah, awalnya, dan akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
Contoh:
Sebelumnya, ditampilkan berbagai pentas seni dari murid-murid Al Azhar untuk menghibur para peserta.
5. Keterangan Waktu dan Tempat
Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh keterangan waktu:
AEF 2021 dilaksanakan pada Sabtu, 27 Februari 2021 dengan tema “Tumbuhkan Potensi Raih Prestasi di Masa Pandemi”
Contoh keterangan tempat:
Dalam puncak acara AEF 2021 yang disiarkan secara langsung dari aula Al Azhar Solo Baru melalui youtube dan zoom meeting, disampaikan pengumuman pemenang lomba yang digelar.

Ciri kebahasaan teks berita



Read More

Menelaah Struktur Teks Berita

Susunan informasi di dalam teks berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian penting dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya cenderung kurang penting. Berikut ini bagan struktur teks berita.

Unsur-unsur teks berita (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana) berada di bagian kepala berita dan tubuh berita. Unsur bagaimana biasanya diletakkan pada bagian tubuh berita. Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan inti berita.
Struktur teks berita

Perhatikan struktur kutipan teks berita berjudul “Pandemi Corona Bukan Halangan, Sekolah Al Azhar Kembali Gelar AEF 2021” berikut!

1. Kepala Berita
Kampus Al Azhar Solo Baru kembali menggelar Al Azhar Education Fair (AEF) 2021. Dalam agenda tahunan ini, Al Azhar bekerjasama dengan Al Azhar International Islamic Boarding School (AAIIBS). Humas SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru, Nur Wijaya Ningrum menyampaikan bahwa tahun ini perhelatan AEF digelar secara virtual karena pandemi corona. Panitia penyelanggara mengharapkan para murid tetap dapat menyalurkan bakat dan prestasinya meskipun dalam kondisi pandemi sekarang ini.

AEF 2021 dilaksanakan pada Sabtu, 27 Februari 2021 dengan tema “Tumbuhkan Potensi Raih Prestasi di Masa Pandemi”. Tahun ini, event AEF diikuti sekitar 760 peserta dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Kondisi pandemi justru menjadikan acara ini mampu menjangkau pelosok negeri.
2. Tubuh Berita
Dalam kegiatan ini, beragam mata lomba dikompetisikan, antara lain lomba foto ceria, mewarnai, poster, cerdas cermat, vlog berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sampai tilawah Al-Quran. Dalam puncak acara AEF 2021 yang disiarkan secara langsung dari aula Al Azhar Solo Baru melalui youtube dan zoom meeting, disampaikan pengumuman pemenang lomba yang digelar. Sebelumnya, ditampilkan berbagai pentas seni dari murid-murid Al Azhar untuk menghibur para peserta.
3. Ekor Berita
“Tanggapan positif atas acara ini memberi pesan positif pada kita bahwa masyarakat bersemangat menggali potensi dan menyalurkan prestasi meski di tengah pandemi,” ujar Ningrum.
(Sumber: https://sukoharjonews.com/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)



Read More

Menyimpulkan Isi Teks Berita

Simpulan isi berita merupakan ringkasan berita yang memuat unsur-unsurnya. Kelengkapan unsurnya harus diperhatikan dalam menyusun simpulan isi berita. Berikut ini langkah-langkah dalam menyusun simpulan isi berita.

1. Bacalah teks berita secara cermat!
2. Identifikasilah unsur-unsur (Adik Simba) berita secara tepat!
3. Rangkailah hasil identifikasi unsur-unsur tersebut menjadi sebuah paragraf!
4. Suntinglah hasil simpulan yang telah kamu susun agar efektif!

Perhatikan teks berita berjudul “Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah”! 
Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah


Enam mahasiswa dari lima perguruan tinggi--STAI Masjid Syuhada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia--terjun langsung mengajar secara daring materi bahasa asing--Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis--kepada 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK di Indonesia.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah umum ini merupakan momentum langka yang digagas oleh SEAQIL. SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan salah satu pusat regional dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Di Indonesia, SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbud dan berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan pelayanan lainnya.

Direktur SEAQIL, Dr Luh Anik Mayani mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia dan dunia memasuki era industri 4.0 yang tidak hanya menuntut kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif, tetapi juga komunikatif yang tentunya berkaitan dengan penggunaan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global.

“Penguasaan bahasa, baik bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing akan menjadi sangat penting untuk menyiapkan kita—tidak hanya sebagai warga Indonesia dalam konteks nasional, tetapi juga sebagai warga dunia dalam konteks global,” kata Dr Luh Anik Mayani saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (13/4), dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media, khususnya media publikasi SEAQIL. KLS merupakan salah satu program SEAQIL dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar—Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud.

(Sumber: https://www.republika.co.id/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)
Setelah mengidentifikasi unsur-unsur berita tersebut, kita merangkainya menjadi sebuah paragraf sehingga hasilnya sebagai berikut.
SEAQIL melaksanakan kuliah umum bahasa asing secara daring yang menghadirkan narasumber 6 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi pada tanggal 13 April 2021. Kegiatan yang diikuti oleh 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK ini bertujuan menyiapkan siswa untuk berkompetisi dalam masyarakat global melalui penguasaan bahasa asing. Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media.
Setelah menjadi sebuah paragraf, kita perlu melakukan penyuntingan agar menjadi lebih ringkas dan efektif. Hasil penyuntingannya sebagai berikut. 
SEAQIL melaksanakan kuliah umum bahasa asing secara daring yang menghadirkan narasumber 6 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan diikuti oleh 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK pada tanggal 13 April 2021 dengan tujuan menyiapkan siswa untuk berkompetisi dalam masyarakat global melalui penguasaan bahasa asing.


Read More

Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks Berita


Dari sebuah berita yang kita baca atau tonton, kita bisa mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di tempat lain. Berita memuat peristiwa yang benar-benar terjadi atau berdasarkan fakta. Peristiwa yang diberitakan biasanya terjadi pada waktu yang tidak terlalu lama. Berita yang sudah jadi bisa disampaikan kepada masyarakat melalui media cetak atau media digital. Jadi, apakah berita itu?

Menurut KBBI (Edisi V, 2020), berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Maksud kata hangat di sini adalah peristiwa tersebut belum lama terjadi.

Elina Syarif & Muh. Arsyidin (2019) mendefinisikan berita sebagai teks yang isinya mengenai segala hal yang terjadi di dunia ini yang berupa fakta, dan ditulis di media cetak, disiarkan di radio, ditayangkan di televisi, atau diunggah di situs.

Berita memiliki unsur-unsur agar peristiwa yang disampaikan dapat diterima secara jelas oleh pembaca atau penonton. Terdapat enam unsur berita yang dalam bahasa Inggris disingkat menjadi 5W+1H, sedangkan dalam bahasa Indonesia kita mengenalnya sebagai akronim Adik Simba.

Unsur-unsur berita

Unsur-unsur berita:
(1) Apa : Peristiwa apa yang terjadi?
     Berisi nama peristiwa atau kegiatan yang diberitakan.
(2) Di mana : Di mana peristiwa tersebut terjadi?
     Berisi tempat atau lokasi kejadian peristiwa.
(3) Kapan : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
     Berisi waktu terjadinya peristiwa atau kegiatan.
(4) Siapa : Siapa saja yang terlibat di dalam peristiwa tersebut?
     Berisi pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa atau kegiatan.
(5) Mengapa : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
     Berisi latar belakang terjadinya peristiwa atau kegiatan.
(6) Bagaimana : Bagaimana jalannya peristiwa tersebut?
     Berisi jalannya peristiwa atau kegiatan.

Perhatikan kutipan berita berikut!
Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah


Enam mahasiswa dari lima perguruan tinggi--STAI Masjid Syuhada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia--terjun langsung mengajar secara daring materi bahasa asing--Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis--kepada 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK di Indonesia.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah umum ini merupakan momentum langka yang digagas oleh SEAQIL. SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan salah satu pusat regional dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Di Indonesia, SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbud dan berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan pelayanan lainnya.

Direktur SEAQIL, Dr Luh Anik Mayani mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia dan dunia memasuki era industri 4.0 yang tidak hanya menuntut kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif, tetapi juga komunikatif yang tentunya berkaitan dengan penggunaan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global.

“Penguasaan bahasa, baik bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing akan menjadi sangat penting untuk menyiapkan kita—tidak hanya sebagai warga Indonesia dalam konteks nasional, tetapi juga sebagai warga dunia dalam konteks global,” kata Dr Luh Anik Mayani saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (13/4), dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media, khususnya media publikasi SEAQIL. KLS merupakan salah satu program SEAQIL dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar—Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud.

(Sumber: https://www.republika.co.id/ dengan penyesuaian, diakses pada tanggal 19 April 2021)
Kita dapat mengidentifikasi unsur-unsur berita berjudul “Siswa SMA Belajar Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah” sebagai berikut:

(1) Apa : kuliah umum bahasa asing
(2) Di mana : di rumah masing-masing (secara daring)
(3) Kapan : 13 April 2021
(4) Siapa : SEAQIL (pelaksana), 6 mahasiswa (narasumber), 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK (peserta)
(5) Mengapa : penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global
(6) Bagaimana : Melalui Klub Literasi Sekolah (KLS), SEAQIL mewadahi siswa, serta guru dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakuakan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media.

Read More