Monday, April 26, 2021

Pengertian dan Ciri-ciri Teks Eksplanasi



Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena dilintasi oleh dua jalur pegunungan muda, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Selain itu, wilayah geografis Indonesia yang berada di jalur pertemuan dua lempeng benua, yaitu Lempeng Benua Asia di bagian barat, dan Lempeng Benua Australia di bagian timur. Yang terjadi pada Indonesia, dua lempeng tersebut saling bertumbukan dan menciptakan proses tektonik. Lempeng tektonik yang terus menghunjam ke bawah hingga mencapai titik suhu dan tekanan tinggi akan memicu magma naik ke permukaan dan membentuk deretan gunung berapi.

Gunung berapi yang masih aktif bisa meletus sebagaimana meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1815. Tahukah kamu, bagaimana proses terjadinya sebuah gunung berapi bisa meletus?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita memerlukan sebuah teks yang menjelaskan peristiwa demi peristiwa ketika terjadi gunung meletus. Teks tersebut disebut sebagai teks eksplanasi. 
Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena, baik alam, sosial, maupun budaya.
Teks eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana atau mengapa. Pertanyaan bagaimana membutuhkan jawaban berupa deskripsi. Pertanyaan mengapa membutuhkan jawaban berupa penjelasan proses sebab-akibat. Teks eksplanasi termasuk dalam jenis teks nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta, bukan rekaan atau khayalan penulis.

Tujuan teks eksplanasi untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa. Artinya, pembaca bisa memahami urutan kejadian dari sebuah fenomena atau peristiwa yang terjadi. Peristiwa alam, seperti terjadinya hujan, gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya dapat disajikan dalam bentuk eksplanasi. Begitupun peristiwa-peristiwa yang terkait dengan masalah sosial dan budaya, banyak yang disajikan dalam teks eksplanasi.

Teks eksplanasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
2. Pembahasannya tentang suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
3. Memiliki sifat yang informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca terhadap pembahasannya.
4. Strukturnya terdiri dari identifikasi fenomena, rangkaian kejadian, dan ulasan.
5. Menggunakan konjungsi yang menyatakan sebab akibat (kausalitas) dan urutan waktu (kronologis)



EmoticonEmoticon